Sabtu, 21 Mei 2016

Who am I?

Siapakah diriku ini? Aku sendiri bahkan blm bisa menjawab pertanyaan itu. Aku ingin membentuk diriku bukan menemukan diriku. Kalau boleh menjelaskan sedikit, aku hanyalah seorang anak perempuan berusia 18 tahun yang sedang tersesat dan menjadi budak dirinya sendiri. Aku dulu adalah anak perempuan yang tidak ingin beranjak. Tapi sekalinya aku beranjak, aku kehilangan arah. Aku sudah terlalu jauh tersesat. Entah ada dimana, mungkin sudah di dimensi lain.


Apa aku berbeda dari yang lain? Setiap orang pasti diciptakan berbeda beda bahkan sidik jari sepasang anak kembar yang identik pun berbeda. Entah apa yang membuatku ingin mencurahkan hati ini, sebenarnya aku menulis hampir setiap hari. Kebiasaanku dimulai sejak SD ketika aku membeli sebuah buku diary di pusat perbelanjaan. Mulai saat itu aku menuliskan semuanya, tentang kejadian hari ini ataupun impianku. Aku bagaikan punya teman yang selalu mendengarkan curhatanku. Ya walaupun hanya buku tapi kurasa itu cukup. Dan sampai sekarang kebiasaanku masih berlanjut, tapi sekarang berbeda. Aku sudah jarang menulis di buku, selain karena tulisan tanganku yang buruk, kemajuan teknologi harus aku manfaatkan sebaik baiknya. Aku mulai merangkai kata melalui keyboard laptop milik kakakku. Terkadang aku tak sadar bahwa aku sudah menulis beberapa halaman. Menulis dan membaca mampu membuatku melupakan waktu. Tapi hanya sesaat. Setelah itu aku kembali ke diriku yang mengerikan ini.


Dulu ketika masih kecil, aku punya impian yang cukup tinggi. Aku ingin merubah dunia menjadi lebih baik. Entah apa yang akan kulakukan tapi aku ingin sekali melihat dunia yang damai dan tentram. Impian seorang anak kecil yang polos. Tapi bagaimana aku bisa merubah dunia jika aku tak bisa merubah diriku menjadi lebih baik? Aku merasa semakin hari aku semakin berubah menjadi seseorang yang tak aku inginkan. Tak perlu kujelaskan disini, sebagian dari kalian mungkin mengerti. Entah sampai kapan aku seperti ini, berusaha membentuk diri ini menjadi pribadi yang berguna bagi semua orang. Pernahkah kalian merasa tidak berguna? Terkadang aku merasakan hal itu, mungkin hampir setiap malam. Sejujurnya aku ingin menceritakan semuanya, semua yang ada di benakku. Tapi kepada siapa? Hanya di atas sajadah aku bisa mencurahkan semuanya kepada-Nya. Hanya kepada Tuhanku aku memohon pertolongan.



Aku suka ketika malam datang, begitu hening dan sunyi. Aku sangat suka keheningan tapi aku benci sendiri. Entah mengapa aku tak suka keramaian, terlalu bising bagiku. Aku rela menghabiskan sisa waktuku untuk pergi ke dimensi lain, ke dunia yang tak pernah bisa dibayangkan oleh semua orang. Bukan maksudku untuk pergi meninggalkan semuanya, tapi aku hanya tak ingin mengecewakan orang orang yang menyayangiku. Yang berharap bahwa diri ini akan menjadi orang hebat. Aku hanya ingin mereka ingat bahwa aku pernah ada di dunia ini. Pernah menjadi bagian dari hidup mereka. Itu saja cukup bagiku. Mungkin tak akan cukup bagi mereka tapi aku benar benar lelah. Entah sudah berapa kali aku mengatakan bahwa aku menyerah, ketika harapan sudah tak bisa lagi diharapkan, ketika tujuan sudah tak bisa lagi dituju, disaat itulah aku merasa gagal menjadi manusia seutuhnya. Aku sadar aku bukan satu satunya di dunia ini yang mempunyai masalah, tapi masalah akan semakin membebanimu ketika kamu sendiri. Itu yang aku rasakan. Ahh sudahlah, kita tunggu saja sampai kapan perempuan ini bisa bertahan. Apakah dia bisa mengalahkan dirinya sendiri atau kalah pada kenyataan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar