Siapakah diriku ini? Aku sendiri bahkan blm bisa menjawab
pertanyaan itu. Aku ingin membentuk diriku bukan menemukan diriku. Kalau boleh
menjelaskan sedikit, aku hanyalah seorang anak perempuan berusia 18 tahun yang
sedang tersesat dan menjadi budak dirinya sendiri. Aku dulu adalah anak
perempuan yang tidak ingin beranjak. Tapi sekalinya aku beranjak, aku
kehilangan arah. Aku sudah terlalu jauh tersesat. Entah ada dimana, mungkin
sudah di dimensi lain.
Apa aku berbeda dari yang lain? Setiap orang pasti
diciptakan berbeda beda bahkan sidik jari sepasang anak kembar yang identik pun
berbeda. Entah apa yang membuatku ingin mencurahkan hati ini, sebenarnya aku
menulis hampir setiap hari. Kebiasaanku dimulai sejak SD ketika aku membeli
sebuah buku diary di pusat perbelanjaan. Mulai saat itu aku menuliskan
semuanya, tentang kejadian hari ini ataupun impianku. Aku bagaikan punya teman
yang selalu mendengarkan curhatanku. Ya walaupun hanya buku tapi kurasa itu
cukup. Dan sampai sekarang kebiasaanku masih berlanjut, tapi sekarang berbeda.
Aku sudah jarang menulis di buku, selain karena tulisan tanganku yang buruk,
kemajuan teknologi harus aku manfaatkan sebaik baiknya. Aku mulai merangkai
kata melalui keyboard laptop milik kakakku. Terkadang aku tak sadar bahwa aku
sudah menulis beberapa halaman. Menulis dan membaca mampu membuatku melupakan
waktu. Tapi hanya sesaat. Setelah itu aku kembali ke diriku yang mengerikan
ini.
Dulu ketika masih kecil, aku punya impian yang cukup tinggi.
Aku ingin merubah dunia menjadi lebih baik. Entah apa yang akan kulakukan tapi
aku ingin sekali melihat dunia yang damai dan tentram. Impian seorang anak
kecil yang polos. Tapi bagaimana aku bisa merubah dunia jika aku tak bisa
merubah diriku menjadi lebih baik? Aku merasa semakin hari aku semakin berubah
menjadi seseorang yang tak aku inginkan. Tak perlu kujelaskan disini, sebagian
dari kalian mungkin mengerti. Entah sampai kapan aku seperti ini, berusaha
membentuk diri ini menjadi pribadi yang berguna bagi semua orang. Pernahkah
kalian merasa tidak berguna? Terkadang aku merasakan hal itu, mungkin hampir
setiap malam. Sejujurnya aku ingin menceritakan semuanya, semua yang ada di
benakku. Tapi kepada siapa? Hanya di atas sajadah aku bisa mencurahkan semuanya
kepada-Nya. Hanya kepada Tuhanku aku memohon pertolongan.
Aku suka ketika malam datang, begitu hening dan sunyi. Aku sangat
suka keheningan tapi aku benci sendiri. Entah mengapa aku tak suka keramaian,
terlalu bising bagiku. Aku rela menghabiskan sisa waktuku untuk pergi ke
dimensi lain, ke dunia yang tak pernah bisa dibayangkan oleh semua orang. Bukan
maksudku untuk pergi meninggalkan semuanya, tapi aku hanya tak ingin
mengecewakan orang orang yang menyayangiku. Yang berharap bahwa diri ini akan
menjadi orang hebat. Aku hanya ingin mereka ingat bahwa aku pernah ada di dunia
ini. Pernah menjadi bagian dari hidup mereka. Itu saja cukup bagiku. Mungkin tak
akan cukup bagi mereka tapi aku benar benar lelah. Entah sudah berapa kali aku
mengatakan bahwa aku menyerah, ketika harapan sudah tak bisa lagi diharapkan,
ketika tujuan sudah tak bisa lagi dituju, disaat itulah aku merasa gagal
menjadi manusia seutuhnya. Aku sadar aku bukan satu satunya di dunia ini yang
mempunyai masalah, tapi masalah akan semakin membebanimu ketika kamu sendiri. Itu
yang aku rasakan. Ahh sudahlah, kita tunggu saja sampai kapan perempuan ini
bisa bertahan. Apakah dia bisa mengalahkan dirinya sendiri atau kalah pada
kenyataan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar