Sabtu, 29 Maret 2014

Buku Impian

Impianku Atas Prestasi Belajar dan Pendidikanku

Aku ingin lebih giat lagi dalam belajar dan mencoba untuk mengurangi rasa malasku ini. 1,5 tahun lagi aku akan mengikuti Ujian nasional, jadi mulai dari sekarang aku harus belajar untuk mempersiapkan bekalku di masa depan dan aku ingin nilai UNku adalah nilai yang tertinggi daripada nilai yang lain. Aku ingin membuat orang tuaku bangga dan tersenyum bahagia.

Lalu ketika aku sudah lulus nanti, aku ingin sekali belajar di salah satu universitas yang ada di negara Germany, entah kenapa aku tertarik untuk menimba ilmu disana. Mungkin salah satu penyebabnya adalah karna aku sangat kagum kepada sosok Bj. Habibie dan beliau juga berkuliah di Germany. Bagiku, seorang Bj. Habibie sangat menginspirasi. Mungkin ia adalah salah satu warga negara Indonesia yang sangat jenius, ia pernah mendapat gelar Dr. Ingenieur dengan penilaian summa cumlaude (sangat sempurna) dengan nilai rata rata 10 dari Technische Hochshule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean dan masih banyak lagi penghargaan yang ia dapatkan. Penghargaan yang ia dapatkan tak semudah seperti membalikkan telapak tangan, ia harus giat belajar dan bekerja keras. Walaupun beliau terlahir di keluarga yang sederhana, ia tak pantang menyerah. Menurut berita yang saya baca di internet, salah satu alasan ia belajar dengan giat dan selalu bekerja keras adalah karna beliau selalu mengingat jerih payah ibunya yang membiayai kuliah dan kehidupannya sehari hari. Aku ingin menjadi seperti dia, selalu bekerja keras dan pantang menyerah. Dan satu hal yang aku inginkan, yaitu aku ingin berkuliah di negara impianku Germany. Impian ku yang satu ini mungkin terdengar aneh tapi apakah salah jika kita menggantungkan mimpi kita di atas bintang? Dan jikalau aku tidak bisa berkuliah di negara Germany. Aku masih punya impian yang lainnya, yaitu berkuliah di Universitas Islam Negri (UIN) atau di Universitas Negri Jakarta (UNJ) dan aku ingin mengambil jurusan Bahasa Inggris atau Akuntansi.

“Too many people have lost their lives since the beginning of the unrest. We cannot wait any longer”- B.J. Habibie



Impianku atas perkembangan karakter dan sifat-sifat kepribadianku

Aku sadar bahwa diriku ini adalah seorang yang egois dan pemarah. Aku ingin sekali merubah sifatku ini, setidaknya mengurangi sedikit demi sedikit sampai sifat ini sudah tak ada lagi di dalam diriku ini. Aku sadar sifatku yang satu ini sangat merugikan teman temanku dan terutama diriku sendiri. Mungkin masih banyak lagi sifat buruk ku yang harus kuhilangkan seperti tidak percaya pada kemampuan ku sendiri, terkadang ingin menang sendiri, menyusahkan orang lain tanpa aku sadari, dan masih banyak lagi sifat buruk ku yang lain.

Satu hal lagi yang selalu aku selalu impikan adalah aku bisa berani berbicara di depan umum. Ya, selama ini aku terlalu malu untuk berbicara di depan umum. Bahkan di kelas sendiri pun, nyali ku masih ciut. Aku ingin lebih berani lagi. Apalagi sekarang setiap hari Jum’at diadakan keputrian untuk kelas 1, karna aku anggota rohis jadi aku harus mengisi kegiatan keputrian tersebut setiap Jum’at. Aku harus berani untuk mengisi materi tentang Islam. Aku pernah bertanya kepada temanku, apakah aku bisa mengisi materi pada saat keputrian? Lalu temanku menjawab “InsyaAllah bisa kok, apalagi niatnya untuk nyebar ilmu. Pasti Allah meridhoi” mendengar kata kata itu aku menjadi termotivasi untuk berani berbicara di depan umum.

“People change for two reasons: Either they learned a lot or they’ve been hurt to much”



Impianku Atas Karier/Pekerjaanku

Pekerjaan impianku adalah menjadi guru di sekolah atau guru les. Aku senang ketika dapat membantu temanku jika mereka tidak mengerti apa yang guruku terangkan. Aku mempunyai pengalaman yang cukup untuk dapat membantu temanku dalam hal belajar. Aku senang melakukannya, selain dapat membantu temanku, mungkin dapat melatih diriku dalam hal mengajar untuk menggapai impianku menjadi guru. Dahulu ketika aku masih kecil, impianku adalah menjadi seorang dokter. Ya impian yang standar untuk seorang anak kecil, tapi lama kelamaan aku tak ingin menjadi seorang dokter karna biaya untuk menjadi seorang dokter sangatlah tinggi.

            Jika aku boleh memilih pekerjaanku di masa depan, aku ingin menjadi seorang guru bahasa Inggris atau Akuntansi. Ya itulah pelajaran favorite ku saat ini. Tapi kita tak akan pernah tau bagaimana masa depan kita, mungkin saja pekerjaan ku di masa depan bukanlah menjadi seorang guru, but who knows? Aku selalu mengimpikan pekerjaan itu dan aku pernah membayangkan diriku menjadi seorang guru, betapa bahagianya aku walaupun itu hanya sebatas imajinasi.

            Mungkin jika aku benar benar tak bisa menjadi guru di sekolah formal, impianku yang lainnya adalah menjadi seorang guru ngaji. Berbagi ilmu tentang agama menurutku sangat menyenangkan. Baik mengajar pelajaran formal maupun agama, intinya aku dapat berbagi ilmu kepada semua orang dan aku akan sangat bahagia jika impianku tercapai.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah Maha Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”-(Q.S Al Baqarah:2)


Impianku Atas Kehidupan Rumah Tangga, Suami/Istri, dan Anak-Anakku

Aku ingin mempunyai keluarga yang Sakinah Mawadah Warohmah. Selain itu aku ingin mempunyai suami yang berilmu, baik Akhlaknya, dan yang terpenting ia mencintai Allah S.W.T. Aku pernah membaca suatu artikel di internet, jika seorang laki laki sudah mencintai Allah maka ia akan mencintai istrinya. Dan janganlah kamu menikahi laki laki yang tidak mencintai Allah, ia saja tidak mencintai Tuhannya yang telah menciptakannya apalagi mencintai kita sepenuhnya?

Laki laki yang memiliki keistimewaan bagiku adalah laki laki yang mempunyai ketakwaan, keshalihan akhlak, dan mengetahui hukum hukum Allah. Jika seorang laki laki mempunyai sifat tersebut, aku yakin ia dapat menjalankan kewajibannya secara sempurna di dalam membina keluarga dan menjalankan kewajiban-kewajibannya sebagai suami, mendidik anak anak, menegakkan kemuliaan, dan menjamin kebutuhan kebutuhan rumah tangga dengan tenaga dan nafkah.

Jika sudah berbicara tentang jodoh, pikiranku sudah membayangkan bahwa aku mempunyai jodoh yang hampir sempurna. Semua itu hanya ada dalam benakku, setiap kali aku berdoa tak lupa aku sempatkan memohon do’a kepada Allah agar aku diberikan jodoh yang baik akhlaknya, berilmu, mencintai Allah, dan seorang hafidz. Betapa bahagianya aku jika Allah mengabulkan do’aku. Jika memang benar, InsyaAllah aku akan mendidik anak anakku kejalan yang benar dan kami akan hidup bahagia selamanya. Subhanallah, aku tak mampu membayangkannya, begitu indah jika ini semua terjadi.

Tapi sebelum aku mendapatkan jodoh yang aku mau, aku harus memantaskan diriku agar aku dapat bersanding dengannya di pelaminan atau bahkan di surga nanti. Jika aku menginkan seorang yang berilmu, baik akhlaknya, mencintai Allah, dan seorang hafidz. Aku pun harus menjadi seorang yang berilmu, baik akhlaknya, mencintai Allah dan seorang hafidzah. Semoga impianku ini dapat terwujud. Aamiin

“Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik”- (Q.S An Nur:26)


Impianku Atas Peningkatan, Iman, Ibadah dan Kehidupan Religius Diriku

Impianku adalah dapat menjadi seorang hafidzah. Aku ingin sekali menjadi penghafal Al-Qur’an, walaupun sekarang Alhamdulillah aku sudah hafal setengah dari juz 30. Motivasi aku untuk menjadi seorang hafidzah adalah anak berusia 11 tahun bernama M. Alvin Firmansyah Al-Hafizh, ia adalah Qori termuda di Indonesia. Di usianya yg ke 11 tahun ini ia sudah mampu menghafal 17 Juz. Subhanallah.

            Kalau boleh jujur, saat ini aku sudah mulai jarang membaca Al-Qur’an karna hubbud dunya. Aku ingin meningkatkan imanku kepada Allah dengan cara, lebih rajin puasa sunnah, meningkatkan bacaan Al-Qur’an dan memahami isinya, dan mulai melaksanakan shalat sunnah seperti Qobliyah, Ba’diyah, Tahajjud, dan masih banyak lagi. Aku pernah membaca sebuah artikel tentang islam yaitu “Apabila mengalami kemajuan sholatlah nawafil (sunah Ba’diyah, Qobliyah, dan Tahajjud) dan bila mengalami kemunduran shalatlah yang fardhu fardhu saja” entah kenapa sejak aku membaca kalimat itu, aku merasa terpukul karna selama ini aku mengalami kemunduran karna hanya melaksanakan shalat fardhu saja. Semoga impianku dapat terwujud. Aamiin

“Allah SWT is my God, Muhammad SAW is my Role Model, Islam is my Religion, and Al-Qur’an is my way of life”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar