Impianku Atas Prestasi Belajar dan Pendidikanku
Aku ingin lebih
giat lagi dalam belajar dan mencoba untuk mengurangi rasa malasku ini. 1,5
tahun lagi aku akan mengikuti Ujian nasional, jadi mulai dari sekarang aku
harus belajar untuk mempersiapkan bekalku di masa depan dan aku ingin nilai
UNku adalah nilai yang tertinggi daripada nilai yang lain. Aku ingin membuat
orang tuaku bangga dan tersenyum bahagia.
Lalu ketika aku
sudah lulus nanti, aku ingin sekali belajar di salah satu universitas yang ada
di negara Germany, entah kenapa aku tertarik untuk menimba ilmu disana. Mungkin
salah satu penyebabnya adalah karna aku sangat kagum kepada sosok Bj. Habibie
dan beliau juga berkuliah di Germany. Bagiku, seorang Bj. Habibie sangat
menginspirasi. Mungkin ia adalah salah satu warga negara Indonesia yang sangat
jenius, ia pernah mendapat gelar Dr. Ingenieur dengan penilaian summa cumlaude
(sangat sempurna) dengan nilai rata rata 10 dari Technische Hochshule Die
Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean dan masih banyak lagi penghargaan yang ia
dapatkan. Penghargaan yang ia dapatkan tak semudah seperti membalikkan telapak
tangan, ia harus giat belajar dan bekerja keras. Walaupun beliau terlahir di
keluarga yang sederhana, ia tak pantang menyerah. Menurut berita yang saya baca
di internet, salah satu alasan ia belajar dengan giat dan selalu bekerja keras
adalah karna beliau selalu mengingat jerih payah ibunya yang membiayai kuliah
dan kehidupannya sehari hari. Aku ingin menjadi seperti dia, selalu bekerja
keras dan pantang menyerah. Dan satu hal yang aku inginkan, yaitu aku ingin
berkuliah di negara impianku Germany. Impian ku yang satu ini mungkin terdengar
aneh tapi apakah salah jika kita menggantungkan mimpi kita di atas bintang? Dan
jikalau aku tidak bisa berkuliah di negara Germany. Aku masih punya impian yang
lainnya, yaitu berkuliah di Universitas Islam Negri (UIN) atau di Universitas
Negri Jakarta (UNJ) dan aku ingin mengambil jurusan Bahasa Inggris atau
Akuntansi.
“Too
many people have lost their lives since the beginning of the unrest. We cannot
wait any longer”- B.J. Habibie
Impianku atas perkembangan karakter dan sifat-sifat
kepribadianku
Aku sadar bahwa
diriku ini adalah seorang yang egois dan pemarah. Aku ingin sekali merubah
sifatku ini, setidaknya mengurangi sedikit demi sedikit sampai sifat ini sudah
tak ada lagi di dalam diriku ini. Aku sadar sifatku yang satu ini sangat
merugikan teman temanku dan terutama diriku sendiri. Mungkin masih banyak lagi
sifat buruk ku yang harus kuhilangkan seperti tidak percaya pada kemampuan ku
sendiri, terkadang ingin menang sendiri, menyusahkan orang lain tanpa aku
sadari, dan masih banyak lagi sifat buruk ku yang lain.
Satu hal lagi
yang selalu aku selalu impikan adalah aku bisa berani berbicara di depan umum.
Ya, selama ini aku terlalu malu untuk berbicara di depan umum. Bahkan di kelas
sendiri pun, nyali ku masih ciut. Aku ingin lebih berani lagi. Apalagi sekarang
setiap hari Jum’at diadakan keputrian untuk kelas 1, karna aku anggota rohis
jadi aku harus mengisi kegiatan keputrian tersebut setiap Jum’at. Aku harus
berani untuk mengisi materi tentang Islam. Aku pernah bertanya kepada temanku,
apakah aku bisa mengisi materi pada saat keputrian? Lalu temanku menjawab “InsyaAllah bisa kok, apalagi niatnya untuk
nyebar ilmu. Pasti Allah meridhoi” mendengar kata kata itu aku menjadi
termotivasi untuk berani berbicara di depan umum.
“People
change for two reasons: Either they learned a lot or they’ve been hurt to much”
Impianku Atas Karier/Pekerjaanku
Pekerjaan impianku
adalah menjadi guru di sekolah atau guru les. Aku senang ketika dapat membantu
temanku jika mereka tidak mengerti apa yang guruku terangkan. Aku mempunyai
pengalaman yang cukup untuk dapat membantu temanku dalam hal belajar. Aku senang melakukannya, selain dapat membantu
temanku, mungkin dapat melatih diriku dalam hal mengajar untuk menggapai
impianku menjadi guru. Dahulu ketika aku masih kecil, impianku adalah menjadi
seorang dokter. Ya impian yang standar untuk seorang anak kecil, tapi lama
kelamaan aku tak ingin menjadi seorang dokter karna biaya untuk menjadi seorang
dokter sangatlah tinggi.
Jika aku boleh memilih
pekerjaanku di masa depan, aku ingin menjadi seorang guru bahasa Inggris atau Akuntansi.
Ya itulah pelajaran favorite ku saat ini. Tapi kita tak akan pernah tau
bagaimana masa depan kita, mungkin saja pekerjaan ku di masa depan bukanlah
menjadi seorang guru, but who knows? Aku selalu mengimpikan pekerjaan itu dan
aku pernah membayangkan diriku menjadi seorang guru, betapa bahagianya aku walaupun
itu hanya sebatas imajinasi.
Mungkin jika aku benar
benar tak bisa menjadi guru di sekolah formal, impianku yang lainnya adalah
menjadi seorang guru ngaji. Berbagi ilmu tentang agama menurutku sangat
menyenangkan. Baik mengajar pelajaran formal maupun agama, intinya aku dapat
berbagi ilmu kepada semua orang dan aku akan sangat bahagia jika impianku
tercapai.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu,
padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,
padahal ia amat buruk bagimu. Allah Maha Mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui”-(Q.S Al Baqarah:2)
Impianku Atas Kehidupan Rumah Tangga, Suami/Istri, dan Anak-Anakku
Aku ingin
mempunyai keluarga yang Sakinah Mawadah Warohmah. Selain itu aku ingin
mempunyai suami yang berilmu, baik Akhlaknya, dan yang terpenting ia mencintai
Allah S.W.T. Aku pernah membaca suatu artikel di internet, jika seorang laki
laki sudah mencintai Allah maka ia akan mencintai istrinya. Dan janganlah kamu
menikahi laki laki yang tidak mencintai Allah, ia saja tidak mencintai Tuhannya
yang telah menciptakannya apalagi mencintai kita sepenuhnya?
Laki laki yang
memiliki keistimewaan bagiku adalah laki laki yang mempunyai ketakwaan,
keshalihan akhlak, dan mengetahui hukum hukum Allah. Jika seorang laki laki
mempunyai sifat tersebut, aku yakin ia dapat menjalankan kewajibannya secara
sempurna di dalam membina keluarga dan menjalankan kewajiban-kewajibannya
sebagai suami, mendidik anak anak, menegakkan kemuliaan, dan menjamin kebutuhan
kebutuhan rumah tangga dengan tenaga dan nafkah.
Jika sudah
berbicara tentang jodoh, pikiranku sudah membayangkan bahwa aku mempunyai jodoh
yang hampir sempurna. Semua itu hanya ada dalam benakku, setiap kali aku berdoa
tak lupa aku sempatkan memohon do’a kepada Allah agar aku diberikan jodoh yang
baik akhlaknya, berilmu, mencintai Allah, dan seorang hafidz. Betapa bahagianya
aku jika Allah mengabulkan do’aku. Jika memang benar, InsyaAllah aku akan
mendidik anak anakku kejalan yang benar dan kami akan hidup bahagia selamanya.
Subhanallah, aku tak mampu membayangkannya, begitu indah jika ini semua
terjadi.
Tapi sebelum
aku mendapatkan jodoh yang aku mau, aku harus memantaskan diriku agar aku dapat
bersanding dengannya di pelaminan atau bahkan di surga nanti. Jika aku
menginkan seorang yang berilmu, baik akhlaknya, mencintai Allah, dan seorang
hafidz. Aku pun harus menjadi seorang yang berilmu, baik akhlaknya, mencintai
Allah dan seorang hafidzah. Semoga impianku ini dapat terwujud. Aamiin
“Wanita-wanita
yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik
untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan
lelaki yang baik untuk wanita yang baik”- (Q.S An Nur:26)
Impianku Atas Peningkatan, Iman, Ibadah dan Kehidupan Religius Diriku
Impianku adalah
dapat menjadi seorang hafidzah. Aku ingin sekali menjadi penghafal Al-Qur’an,
walaupun sekarang Alhamdulillah aku sudah hafal setengah dari juz 30. Motivasi
aku untuk menjadi seorang hafidzah adalah anak berusia 11 tahun bernama M.
Alvin Firmansyah Al-Hafizh, ia adalah Qori termuda di Indonesia. Di usianya yg
ke 11 tahun ini ia sudah mampu menghafal 17 Juz. Subhanallah.
Kalau
boleh jujur, saat ini aku sudah mulai jarang membaca Al-Qur’an karna hubbud
dunya. Aku ingin meningkatkan imanku kepada Allah dengan cara, lebih rajin
puasa sunnah, meningkatkan bacaan Al-Qur’an dan memahami isinya, dan mulai
melaksanakan shalat sunnah seperti Qobliyah, Ba’diyah, Tahajjud, dan masih
banyak lagi. Aku pernah membaca sebuah artikel tentang islam yaitu “Apabila mengalami kemajuan sholatlah nawafil
(sunah Ba’diyah, Qobliyah, dan Tahajjud) dan bila mengalami kemunduran
shalatlah yang fardhu fardhu saja” entah kenapa sejak aku membaca kalimat
itu, aku merasa terpukul karna selama ini aku mengalami kemunduran karna hanya
melaksanakan shalat fardhu saja. Semoga impianku dapat terwujud. Aamiin
“Allah
SWT is my God, Muhammad SAW is my Role Model, Islam is my Religion, and
Al-Qur’an is my way of life”