Selasa, 23 April 2013

peribahasa atau pepatah yang ternyata ada di dalam Al-Quran, hadits ataupun inti ajaran Islam


Berikut peribahasa atau pepatah yang ternyata Al-Quran, hadits ataupun inti ajaran Islam:


-tangan diatas lebih baik dari tangan dibawah
Ini adalah Hadits, Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda,
الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى
“Tangan yang di atas lebih baik dibanding tangan yang di bawah[1]

-tidak terjatuh dilubang yang sama
AtauHanya keledai yang jatuh ke lubang yang sama dua kali”
Semakna dengan hadits. Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda

لاَ يُلْدَغُ الْمُؤْمِنُ مِنْ جُحْرٍ وَاحِدٍ مَرَّتَيْنِ
“Seorang yang beriman tidak terperosok di satu lubang yang sama dua kali”[2].

-setelah kesulitan ada kemudahan
Semakna dengan Ayat. Allah Ta’ala berfirman,

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (5) إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (6)
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Asy Syarh: 5-6).

-menghormati yang besar dan menyayangi yang kecil
Semakna dengan hadits. Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda

لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيْرَنَا وَيَعْرِفْ شَرَفَ كَبِيْرِنَا
Bukan termasuk golonganku, orang yang tidak sayang kepada yang kecil dan tidak mengenal kedudukan orang yang besar.”[3]

-Bagai menegakkan benang basah
Atau “mencari jarum dalam jerami” artinya sesuatu yang tidak mungkin, maka ini juga ada ungkapannya dalam ayat yaitu fiman Allah ta’ala,

{ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ } [الأعراف: 40]
“Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. “ [Al-A’raaf:40]

-yang sedang-sedang saja
Atau papatah “Sebaik-baik perkara itu adalah pertengahanya”. Ini memang bukan hadits yang benar akan tetapi statusnya adalah “mauquf”. Yaitu perkataan para sahabat. Dan tentu para sahabat gurunya adalah Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam. Dan ada dalil-dalil bahwa ajaran Islam memang pertengahan tidak ektrim dan tidak meremehkan.
Hadits mauquuf adalah,

خير الأمور أوسطها
“Sebaik-baik perkara itu adalah pertengahannya”[4]

-long life learner (belajar seumur hidup)
Maka ini juga sudah ada dalam ajaran Islam. Sebagaimana perkataan Imam Ahmad rahimahullah yang terkenal,

مع المحبرة، إلى المقبرة
“ma’al mahbarah ilal maqbarah”
“Bersama tempat tinta hingga ke kuburan”[5]

-seperti pohon yang tidak bebuah
Ini adalah perkataan ulama dan temasuk ajaran islam jika meninjau dalil-dalil yang lain. Al-Khathib al-Baghdadi rahimahullah nberkata,

فَإِنَّ الْعِلْمَ شَجَرَةٌ وَالْعَمَلَ ثَمَرَةٌ، وَلَيْسَ يُعَدُّ عَالِمًا مَنْ لَمْ يَكُنْ بِعِلْمِهِ عَامِلًا
“Sesungguhnya ilmu adalah pohon dan amal adalah buahnya. Seseorang tidak akan dianggap alim bila tidak mengamalkan ilmunya.” [6]


[1] HR. Bukhari dan Muslim
[2] HR. BUkhari dan Muslim
[3] HR. Abu Dawud 4943, Tirmidzi 1921, dikeluarkan Ahmad bin Hanbal 2/75, Shahih Jami’ 2/5444
[4] Didhaifkan oleh Syaikh Al-Albani dalm dhaif Al-Jami’ no. 1252 beliau berkata, jalur yang lain ini hadits mauquuf
[5] Manaqib Al-Imam Ahmad”, 32-33, dinukil dari: http://www.ummah.com
[6] Iqtidhaul Ilmi Al-’Amal hal. 14, Maktab Al-Islami, Beirut, Syamilah

Senin, 22 April 2013

Tajwid Cinta



Aku di matamu mungkin bagaikan nun mati di antara idgham billagunnah, terlihat, tapi dianggap tak ada.

Jika mim mati bertemu ba disebut ikhfa syafawi, maka jika aku bertemu dirimu, itu disebut cinta.

Sejenak pandangan kita bertemu, lalu tiba2 semua itu seperti Idgham mutamaatsilain, melebur jadi satu.

Cintaku padamu seperti Mad Wajib Muttasil, paling panjang di antara yang lainn...ya.

Setelah kau terima cintaku nanti, hatiku rasanya seperti Qalqalah kubro.. terpantul-pantul dengan keras.

Dan akhirnya setelah lama kita bersama, cinta kita seperti Iqlab, ditandai dgn dua hati yang menyatu.

Sayangku padamu seperti mad thobi'I dalam quran.. buanyaaak beneer.

Semoga cinta kita ini kayak idgham bilagunnah ya,cuma berdua, lam dan ro'.

Meski perhatianku ga terlihat kaya alif lam syamsiah,cintak¬u padamu seperti alif lam Qomariah, terbaca jelas.

Kau & aku seperti Idghom Mutaqooribain, perjumpaan 2 huruf yg sama makhrajnya tp berlainan sifatnya.

Aku harap cinta kita seperti waqaf lazim,terhenti sempurna diakhir hayat.

Seperti Hamzah Qat'ie yg perlu disebut,begitu pula namamu yg harus kusebut sbelum aku tertidur dan bermimpi indah.

Dalam hatiku cuma ada kamu,layaknya Idgham Mithlain sighair,.cuma satu, mim.

Sama halnya dgn Mad 'aridh dimana tiap mad bertemu lin sukun aridh akan berhenti,seperti itulah pandanganku ketika melihatmu.

Layaknya huruf Tafkhim,Namamu pun bercetak tebal di fikiranku.

Seperti Hukum Imalah yg dikhususkan untuk Ro' saja, begitu juga aku yg hanya untukmu.

Saat pertama kali berjumpa denganmu, aku bagaikan berjumpa dengan saktah, hanya bisa terpana dengan menahan nafas sebentar.

Sabtu, 20 April 2013

siapakah yang munyuruhmu untuk berhijab?


Untukmu ukhti muslimah… kemana akan kau bawa dirimu? kepada gemerlapnya dunia? gemilaunya harta? atau pada ketampanan seorang pria? walaupun kau harus membuka hijabmu demi mendapat semua yang kau inginkan, maka kehinaan yang kau dapatkan!

Wahai Saudari Muslimah, siapakah yang munyuruhmu untuk berhijab?

Untukmu ukhti muslimah… kemana akan kau bawa dirimu? kepada kemuliaan jiwa? kepada keridhaan sang pencipta? atau mulianya menjadi bidadari surga? walaupun hinaan dan cacian yang harus kau terima demi menjaga hijab yang telah disyariatkan oleh agama, maka kebahagiaan yang akan kau dapatkan!

Katakan TIDAK pada gemerlapnya dunia! jika hijabmu harus terlepas karenanya

katakan TIDAK pada kemilaunya harta! jika hijabmu harus menjadi tebusannya

karena hijabmu, adalah benteng kemuliaan dirimu

bahwasannya yang menyuruhmu untuk berjilbab yang menyuruhmu untuk berbusana muslimah yang menyuruhmu ialah Allah dan Rasul-NYa dan konsekwensi kita sebagai seorang muslim maupun muslimah wajib untuk taat pada Allah Ta’ala karena Allah yang menciptakan kita Allah yang memberikan rizki pada kita Allah yang memberikan segalanya kepada kita Al-Qur’an menyuruh kita untuk berhijab Allah yang menciptakan kita yang menyuruh kita untuk berjilbab!

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang” (QS.al-Ahzab:59)

Jika seandainya manusia (wanita muslimah) tidak berbusana Muslimah, tidak berjilbab, maka manusia ini akan rusak dan hancur, akan binasa.”
 

Kutipan Buku Udah Putusin Aja karya Felix Siauw


Assalamu’alaikum.

Waktu itu gue sama sahabat gue dateng ke Islamic Book Fair. Jadi IBF itu bazar buku buku Islam. Nah gue udah ngincer satu buku yang bakal gue beli. Saat itu gue takut banget, bukan karna takut keabisan tapi takut harganya mahal hehe, maklumlah gue masih anak sekolah. Jadi ga berani untuk ngeluarin uang yang banyak. Buku yang pengen gue beli tuh buku Udah Putusin Aja karya Ustad Felix Siauw. Gue udah sering liat di TL Twitter gue, kalo tuh buku keren banget dan cocok untuk remaja labil seperti gue haha. Nah semenjak gue stalk TL nya Ustad Felix Siauw (@felixsiauw) gue jadi kepengen beli tuh buku. Dan akhirnya kesampaian juga gue beli tuh buku di IBF, awalnya gue ga mau beli karna perkiraan gue yang kemaren kemaren itu ternyata bener. Harganya lumayan lah untuk kantong pelajar yaitu Rp. 59.000 tapi gue takut nyesel kalo ga beli. Dan untungnya sahabat gue punya ide cemerlang, kita patungan aja buat beli tuh buku. Kan lumayan harganya ga mahal mahal banget. Yaudah kita beli tuh buku. pas gue baca jleb banget dan gue sadar gimana harus menjadi Muslimah yang baik nan santun. Nih gue kasih sedikit kutipan dari buku Udah Putusin Aja :


Cinta, satu kata yang takkan habis dibicarakan sepanjang waktu, kata yang akan terus laku dijual dalam dunia cerita, dunia layar dan dunia nyata, cinta itu tidak bisa dilihat namun nyata bisa dirasakan.

Cinta tidak dapat dipaksakan atu diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Melainkan hanya dapat beralih bentuk.

Cinta itu fitrah, kita manusia biasa yang memiliki cinta tiada yang salah karena cinta  adalah anugerah. Allah yang menjadikan rasa cinta antara jenis yang berlawanan, sama seperti Allah jadikan rasa cinta manusia terhadap apa pun yang diinginkan di dunia.

Cinta bisa dimaknai sebagai potensi maksiat juga bisa dimaknai sebagai potensi taat, cinta itu netral

Islam melarang keras segala bentuk interaksi cinta yang tidak halal, bukan karena apa pun tapi karena islam adalah agama yang memuliakan manusia dan mencegah kerusakan kerusakan yang dapat terjadi pada manusia itu sendiri

Apa pun namanya, mereka berusaha memuaskan rasa senang kepada lawan jenis dengan cara cara yang mereka kira Allah tiada menghisabnya


Awalnya biasa saja, entah mulai kapan muncul rasa. Saat berjauhan rindu tapi bertatap muka malu. Saat tak jumpa terbayang bayang namun saat bertemu canggung meradang. Ribuan kata dalam akal pikiran sudah terangkai namun lidah kelu kaku dan lunglai. Kalau sudah begini. Anda sudah jatuh cinta. Tapi tak usah khawatir, sebagai lelaki dan wanita normal wajar rasa cinta muncul diantaranya. Tapi anda harus menjaga kehormatan diri anda dimanapun dan kapanpun sampai ada laki laki yang meminangmu. Kehormatan diri adalah modal pernikahan hendaknya dimuliakan sejak dini.


Beberapa lelaki dan wanita pernah merasakan rasa galau yang teramat sangat karna cinta, entah cintanya bertepuk sebelah tangan ataupun contoh yang lainnya.

Datangnya galau resah gelisah itu dari naluri naluri yang tak mendapatkan pemenuhan, ini beda dengan kebutuhan jasmani yang bila tidak dipenuhi akan mengakibatkan kematian atau kerusakan fisik. keinginan naluri yang tak dipenuhi tiada pernah akibatkan kerusakan fisik atau kematian tapi memunculkan rasa galau ini.

Sebuah naluri apa pun nalurinya akan menguat saat kita hadirkan rangsangan terus menerus. Sebaliknya akan melemah dan hilang saat kita tak menghadirkan rangsangan itu lagi. Jadi bisa disimpulkan bahwa cinta itu datang karena terbiasa, sering sering ketemu, liat, ngobrol dll. Maka banyak pepatah yang mengatakan bahwa Cinta itu datang karena terbiasa. Maka cara untuk menghentikannya adalah alihkan naluri itu, caranya jangan lihat lihat, ngobrol dll


Nah itulah sedikit kutipan dari buku Udah Putusin Aja. Bagi kalian remaja labil, direkomendasikan banget beli dan baca buku ini, InsyaAllah rasa galau yang pernah atau sedang dirasakan akan hilang sedikit demi sedikit. Dan setelah gue baca buku ini, Alhadulillah dapat tambahan ilmu tentang Islam. Jangan lupa dibeli dan dibaca yaa bukunya, bisa dibeli di gramedia di seluruh Indonesia hehe J

Bukunya tuh seperti ini, jangan sampai salah beli ya...
Wassalamu’alaikum